Telepon

+6282143492576

Email

[email protected]

Jam Buka

Senin - Sabtu : 13.00 - 20.00

Gingivitis merupakan kondisi inflamasi pada jaringan gusi yang disebabkan oleh plak dan bakteri yang menumpuk di sekitar gigi. Penanganan dini gingivitis sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit periodontal yang lebih parah. Untuk itu, dibutuhkan diagnosa dan evaluasi tingkat keparahan gingivitis. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Langkah 1: Observasi Kondisi Gigi dan Gusi

Langkah pertama dalam diagnosa gingivitis adalah melihat kondisi gigi dan gusi secara umum. Penyebab utama gingivitis adalah plak yang menempel di antara gigi dan gusi, sehingga perlu diperhatikan apakah ada plak yang menempel pada gigi atau terdapat gusi yang bengkak atau merah. Bila ditemukan tanda-tanda tersebut, maka ini merupakan indikasi dasar adanya gingivitis.

Langkah 2: Pemeriksaan Kedalaman Saku Gusi

Pemeriksaan kedalaman saku gusi digunakan untuk mengetahui keparahan gingivitis dan apakah telah terjadi kerusakan pada tulang yang menopang gigi. Ini dilakukan dengan menggunakan probe parodontal, yaitu alat berujung melengkung yang dimasukkan ke dalam sela-sela gigi dan gusi. Kedalaman saku gusi yang normal adalah antara 1 hingga 3 milimeter. Jika kedalaman saku gusi melebihi 3 milimeter, maka hal ini menunjukkan adanya peradangan yang lebih dalam pada jaringan gusi.

Langkah 3: Evaluasi Tingkat Keparahan Gingivitis

Setelah mengetahui kedalaman saku gusi, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tingkat keparahan gingivitis. Ada beberapa tanda dan gejala yang menjadi indikator keparahan gingivitis, antara lain:

  • Gusi berwarna kemerahan dan bengkak
  • Darah keluar saat menyikat gigi atau mengunyah makanan keras
  • Bau mulut yang tidak sedap
  • Gusi terlihat mengkilap atau terlihat lebih tipis
  • Gigi terlihat lebih panjang karena tulang yang menopang gigi semakin menurun
Baca juga  Pemeriksaan Gigi Rutin: Perawatan Kesehatan Gigi yang Perlu Anda Ketahui

Semakin banyak tanda dan gejala yang ditemukan, semakin parah pula kondisi gingivitis tersebut.

Langkah 4: Diagnosis Penyebab Gingivitis

Langkah terakhir dalam diagnosa gingivitis adalah mencari tahu penyebabnya. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kondisi yang serupa di masa depan. Penyebab utama gingivitis adalah plak, oleh karena itu, pasien perlu diberi edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan gusi, serta melakukan pembersihan gigi secara teratur. Apabila ditemukan faktor lain seperti kebiasaan merokok atau gangguan sistemik, maka hal tersebut perlu ditangani secara lebih lanjut.

Kesimpulan

Diagnosis dan evaluasi tingkat keparahan gingivitis sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit periodontal yang lebih parah. Dalam langkah-langkah diagnosa gingivitis tersebut, peran dokter gigi sangat diperlukan untuk memberi penanganan yang sesuai sesuai dengan keparahan kondisi gingivitis. Oleh karena itu, selalu konsultasikan masalah kesehatan gigi dan gusi pada dokter gigi terpercaya dan berpengalaman.

Shanti Yuniwardani

drg. Shanti Yuniwardani M.A.RS adalah seorang dokter gigi dan peneliti yang bersemangat menggunakan keahliannya untuk membantu pasien-pasien didaerah pinggiran Magelang, Jawa tengah. drg. Shanti memperoleh gelar sarjana kedokteran gigi dari UMY pada tahun 2012, dan berhasil mendapatkan gelar dokter giginya pada tahun 2015. Ia kemudian melanjutkan untuk meraih gelar master administrasi rumah sakit pada tahun 2021 dari UMY.
drg. Shanti telah menerbitkan beberapa makalah penelitian di jurnal peer-review, saat ini drg. Shanti berpraktek di Yogyakarta dan Magelang

Berikut adalah beberapa prestasinya:

Menerima penghargaan "Best Poster Award" pada 4th conference program of ASF 2017
Relawan dalam memberikan perawatan gigi kepada populasi yang kurang terlayani di Indonesia
drg. Shanti Yuniwardani adalah seorang dokter gigi berbakat, peneliti yang berdedikasi, dan advokat yang bersemangat untuk kesehatan masyarakat. Dia yakin dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk bidang kedokteran gigi ke depannya