Telepon

+6282143492576

Email

[email protected]

Jam Buka

Senin - Sabtu : 13.00 - 20.00

Intro

Penyakit gusi, atau yang dikenal juga sebagai periodontitis, adalah kondisi umum yang terjadi ketika jaringan di sekitar gigi menjadi meradang. Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa ada kaitan antara kesehatan gigi dan masalah jantung. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara penyakit gusi dan berbagai masalah jantung. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih lanjut mengenai hubungan tersebut dan bagaimana kondisi gusi yang tidak sehat dapat berpengaruh terhadap kesehatan jantung.

Bagaimana Penyakit Gusi Terjadi?

Penyakit gusi biasanya disebabkan oleh bakteri yang terkumpul di sekitar gigi dan gusi. Jika tidak dibersihkan secara teratur dan tepat, bakteri tersebut dapat menyebabkan plak gigi. Plak, yang terdiri dari bakteri, lendir, dan sisa makanan, terbentuk di permukaan gigi dan gusi. Jika tidak dihilangkan, plak dapat mengeras menjadi karang gigi (tartar) yang sulit untuk dibersihkan dengan sikat gigi biasa.

Penyakit gusi biasanya dimulai dengan gingivitis, yaitu peradangan pada gusi yang dapat disebabkan oleh plak gigi yang tidak dihilangkan dengan baik. Jika tidak ditangani, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi serius yang dapat merusak jaringan penyangga di sekitar gigi. Ini bisa menyebabkan gigi longgar, perubahan bentuk gusi, dan bahkan kehilangan gigi.

Hubungan antara Penyakit Gusi dan Masalah Jantung

Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara penyakit gusi dan masalah jantung. Ini disebabkan oleh peradangan kronis yang terjadi pada penyakit periodontitis. Ketika penyakit gusi progresif, bakteri dan racun yang dihasilkannya dapat masuk ke dalam aliran darah melalui gusi yang meradang. Ini akan menyebabkan tubuh merespons dengan melepaskan zat peradangan, yang pada akhirnya dapat merusak pembuluh darah dan jaringan jantung.

Baca juga  Apa saja gejala gigi buruk yang dapat mengindikasikan risiko terhadap kesehatan jantung

Studi juga menunjukkan adanya kaitan antara penyakit gusi dan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke. Orang dengan periodontitis lebih rentan terhadap pengendapan plak di pembuluh darah (aterosklerosis) dan pembentukan gumpalan darah yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung atau otak.

Melepaskan Zat Peradangan

Salah satu teori yang menjelaskan mengapa penyakit gusi dapat mempengaruhi kesehatan jantung adalah mekanisme peradangan. Peradangan kronis yang terjadi pada penyakit periodontitis dipercaya dapat memicu respon inflamasi di tubuh.

Ketika tubuh mengalami peradangan, sistem kekebalan akan merespons dengan melepaskan zat peradangan seperti sitokin dan prostaglandin. Seiring waktu, paparan berkepanjangan terhadap zat-zat ini dapat merusak jaringan pembuluh darah dan menyebabkan penebalan dinding arteri serta peningkatan risiko penggumpalan darah.

Faktor Risiko Bersama

Selain mekanisme inflamasi, penyakit gusi dan masalah jantung juga memiliki beberapa faktor risiko bersama. Misalnya, merokok dan diabetes terkait erat dengan kedua kondisi ini. Merokok dapat merusak jaringan di dalam mulut dan memperburuk kondisi saluran pernapasan serta peredaran darah.

Diabetes juga dapat memperburuk penyakit gusi karena kadar gula darah yang tinggi dapat memperparah peradangan periodontitis. Kondisi ini juga berlaku sebaliknya, di mana penyakit gusi yang parah juga dapat mempengaruhi kadar gula darah dan pengendalian diabetes.

Pencegahan dan Perawatan Penyakit Gusi

Untuk mencegah penyakit gusi dan mengurangi risiko masalah jantung, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Sikat gigi secara teratur, setidaknya dua kali sehari, menggunakan pasta gigi dengan fluoride.
  2. Gunakan benang gigi harian untuk membersihkan sela-sela gigi dan menghilangkan plak.
  3. Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol.
  4. Makan makanan sehat yang kaya akan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menjaga kekuatan gigi dan gusi.
  5. Kunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan gigi dan membersihkan karang gigi yang membandel.
  6. Jika Anda menderita diabetes, penting untuk mengontrol gula darah Anda dengan baik dan memperhatikan kondisi gusi Anda lebih sering.
Baca juga  Apakah Gigi Retak atau Patah Bisa Menyebabkan Gangguan pada Sistem Pencernaan?

Kesimpulan

Penyakit gusi bukan hanya masalah pada mulut kita, melainkan juga dapat berdampak serius pada kesehatan jantung kita. Penelitian telah menunjukkan hubungan antara penyakit gusi dan masalah jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi dan gusi kita sangat penting untuk mencegah masalah jantung tersebut.

Dengan menjaga kebersihan gigi secara teratur, mengikuti kebiasaan kebersihan mulut yang baik, dan mengunjungi dokter gigi secara teratur, kita dapat meminimalkan risiko terkena penyakit gusi dan masalah jantung yang berhubungan dengannya. Jagalah kesehatan gigi dan jantung Anda dengan baik, dan konsultasikan dengan dokter gigi Anda jika Anda memiliki riwayat penyakit gusi atau faktor risiko untuk masalah jantung tersebut.

Shanti Yuniwardani

drg. Shanti Yuniwardani M.A.RS adalah seorang dokter gigi dan peneliti yang bersemangat menggunakan keahliannya untuk membantu pasien-pasien didaerah pinggiran Magelang, Jawa tengah. drg. Shanti memperoleh gelar sarjana kedokteran gigi dari UMY pada tahun 2012, dan berhasil mendapatkan gelar dokter giginya pada tahun 2015. Ia kemudian melanjutkan untuk meraih gelar master administrasi rumah sakit pada tahun 2021 dari UMY.
drg. Shanti telah menerbitkan beberapa makalah penelitian di jurnal peer-review, saat ini drg. Shanti berpraktek di Yogyakarta dan Magelang

Berikut adalah beberapa prestasinya:

Menerima penghargaan "Best Poster Award" pada 4th conference program of ASF 2017
Relawan dalam memberikan perawatan gigi kepada populasi yang kurang terlayani di Indonesia
drg. Shanti Yuniwardani adalah seorang dokter gigi berbakat, peneliti yang berdedikasi, dan advokat yang bersemangat untuk kesehatan masyarakat. Dia yakin dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk bidang kedokteran gigi ke depannya