Telepon

+6282143492576

Email

[email protected]

Jam Buka

Senin - Sabtu : 13.00 - 20.00

Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang kesehatan gigi, kita harus paham bahwa gigi berlubang bisa menimbulkan banyak masalah. Salah satu masalah yang mungkin terjadi adalah kerusakan pada sistem saraf. Namun, seberapa besar kemungkinan gigi berlubang menyebabkan masalah tersebut? Mari kita bahas lebih detail mengenai hal ini.

Apa itu Sistem Saraf?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai kemungkinan gigi berlubang menyebabkan masalah pada sistem saraf, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu sistem saraf. Sistem saraf merupakan sistem yang terdiri dari jaringan saraf yang tersebar di seluruh tubuh kita. Sistem saraf memiliki peran penting dalam mengontrol dan mempertahankan berbagai fungsi tubuh, seperti gerak, detak jantung, pernapasan, pencernaan, dan sebagainya.

Sistem saraf terdiri dari dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi terdiri dari seluruh jaringan saraf yang tersebar di seluruh tubuh kita.

Apa Hubungan Gigi Berlubang dengan Sistem Saraf?

Sistem saraf tepi terdiri dari banyak saraf yang tersusun dalam satu sistem yang kompleks. Salah satu saraf yang berhubungan langsung dengan gigi adalah saraf trigeminal. Saraf trigeminal terdiri dari tiga cabang utama: cabang oftalmikus, cabang maksilaris, dan cabang mandibularis.

Cabang mandibularis adalah cabang trigeminal yang berhubungan dengan rahang dan gigi. Saraf ini memberikan sensasi pada gigi, gusi, bibir bawah, dan dagu. Ketika gigi mengalami kerusakan yang cukup parah, atau sering disebut gigi berlubang, saraf ini bisa merasakan sakit atau bahkan mati rasa.

Baca juga  Bagaimana Cara Mengatasi Sensitivitas Gigi saat Mengonsumsi Makanan Manis atau Asam

Gigi berlubang bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan gigi yang melindungi sistem saraf. Kondisi ini disebut pulpitis, yaitu radang pada jaringan saraf dan pembuluh darah di dalam gigi. Pulpitis bisa menyebabkan gejala seperti sakit gigi, sensitivitas gigi terhadap suhu dan makanan manis, dan bahkan pembengkakan pada gusi di sekitar gigi yang terkena.

Jika pulpitis tidak diobati dengan cepat, kondisi ini bisa berkembang menjadi infeksi gigi yang lebih serius. Infeksi gigi bisa merusak jaringan gigi dan menyebabkan radang pada sistem saraf yang ada di dalam gigi tersebut.

Bagaimana Cara Mencegah atau Mengobati Masalah pada Sistem Saraf Akibat Gigi Berlubang?

Cara paling efektif untuk mencegah atau mengobati masalah pada sistem saraf akibat gigi berlubang adalah dengan menjaga kebersihan mulut. Sikat gigi secara teratur minimal dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Flossing juga penting untuk membersihkan sisa makanan yang terjebak di antara gigi.

Jika kamu mengalami sakit gigi atau gejala lain yang mengkhawatirkan di sekitar gigi, segera hubungi dokter gigi atau ahli dalam kesehatan gigi. Segera periksakan gigi kamu agar masalah gigi berlubang dapat diatasi dengan cepat sebelum kondisi menjadi lebih buruk dan menimbulkan masalah pada sistem saraf.

Kesimpulan

Sistem saraf adalah sistem yang sangat penting bagi tubuh kita. Salah satu kerusakan pada sistem saraf yang bisa terjadi akibat gigi berlubang adalah pulpitis atau infeksi gigi. Hal ini bisa menyebabkan radang pada sistem saraf yang ada di dalam gigi tersebut.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan gigi dan mengobati gigi berlubang dengan cepat adalah langkah yang paling efektif untuk mencegah atau mengobati masalah pada sistem saraf akibat gigi berlubang. Jangan lupa untuk segera periksakan gigi kamu ke dokter gigi jika mengalami sakit gigi atau gejala lain di sekitar gigi.

Baca juga  Apakah Gigi Berlubang Bisa Menyebar ke Gigi Tetangga?

Shanti Yuniwardani

drg. Shanti Yuniwardani M.A.RS adalah seorang dokter gigi dan peneliti yang bersemangat menggunakan keahliannya untuk membantu pasien-pasien didaerah pinggiran Magelang, Jawa tengah. drg. Shanti memperoleh gelar sarjana kedokteran gigi dari UMY pada tahun 2012, dan berhasil mendapatkan gelar dokter giginya pada tahun 2015. Ia kemudian melanjutkan untuk meraih gelar master administrasi rumah sakit pada tahun 2021 dari UMY.
drg. Shanti telah menerbitkan beberapa makalah penelitian di jurnal peer-review, saat ini drg. Shanti berpraktek di Yogyakarta dan Magelang

Berikut adalah beberapa prestasinya:

Menerima penghargaan "Best Poster Award" pada 4th conference program of ASF 2017
Relawan dalam memberikan perawatan gigi kepada populasi yang kurang terlayani di Indonesia
drg. Shanti Yuniwardani adalah seorang dokter gigi berbakat, peneliti yang berdedikasi, dan advokat yang bersemangat untuk kesehatan masyarakat. Dia yakin dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk bidang kedokteran gigi ke depannya